Remidial UTS Kajian Seni Rupa dan Desain

Nama: Budi Prasetyo

NPM : 202046500304

Kelas : R4E

Matkul : Kajian Seni

Remedial

 

Karya seni Desain

Karya seni desain adalah seni yang terkaitan dengan proses kreatif dalam merancangkan/ merancang bentuk. Karya seni di bagi menjadi beberapa jenis yaitu lani seni desain grafis, seni desain produk, seni desain arsitektur dan seni desain interior dan eksterior. saya akan menjelaskan sedikit mengenai karya seni mural 

Mural di era mutaakhir ini mendapatkan perhatian dan apresiasi dari masyarakat umum di indoneisa. Mulai banyak mural yang dapat di temukan di daerah public atau ruang-ruang terbuka, mulai dari mural yang memiliki sarat akan kepentingan kapitalisme( media beriklan) sampai mural yang mengandung pesan pesan atau kritikan social.

 

Mural merupakan salah satu seni rupa, atau lebih tepat di sebut karya seni Lukis, yang biasanya  media nya dalah dinding atau pun tembok  , atau bisa juga menggunakan yang lain seperi media yang besar dan datar ,  contoh nya seprti langit-langit, papan besi, ataupun kain, baik eksterior atau pun interior, mural berasal dari kata “murus”, berasalh dari Bahasa latin yang artinya dinding.

 

Mural memiliki perbedaan dengan lukisan. Perbidaan terletak pad syarat khusus yang harus di penuhi oleh mural. Kaitannya dengan arsiktur/ bangunan, baik degan persegi desain, maupun usia serta oerawatan dan kenyamanan ruang.

 

Merujuk pada aktifitas gambar pada media dinding tersebut sudah ada di Indonesia pada jaman prasejarah di era mesolitikum. Pada jaman mesolitikum manusia menulis dan menggambar di dinding-dinding goa tempat mereka tinggal dengan menyampaikan pesan bahwa mereka mengasih tanda kalua missal kan tempat itu pernah jadi tempat tinggal nya. Mural di Indonesia dapat di telusuri eksistensi na pada Ketika terjadi perang melawan para penjajah dalam rangka meraih kemerdekaan, masyarakat Indonesia menggunakan mural sebagai penyampaian pesan penyemangat untuk melawan penjajah, seperti Mural” Merdeka Ataoe Mati”. Dalam hal ini, mural memliki makna dan pesan di setiap keberadaanya,.

Di era perkembangan teknologi pada saat ini, mural masih dapat di temui, pada saat manusia dengan segala sesuatu pemenuh kebutuhan nya memerlukan campurtangan teknologi , termasuk dalam kebutuhan produksi karya seni maupun desain, eksistensi mural tetap ada,tidak seperti beberapa karya seni  atau desain yang lainya , mural masih mtetap menggunakan konversional, aitu menggambar manual dalam proses produksi , dalam artian ini  mural tidak terpengaruh dalam perkembann teknologi.

Masih adanya eksistensi mural di indoneisa saat ini tidak terlepas dar para mural yang emproduksi memiliki banyak tujuan , mialai dari kepentingan pribadi sa,pai kepentingan menyuarakan politik dan social budaya, hingga kepentingan suatu brand mau pun kepentingan yang lainnya.

Pemahaman menganeai mural merupakan dasar untuk menguraikan bagaimana pelaku mural dan karyanya tetap menujukan eksistensinya di era perkembangan teknologi khusunya di era ini.

 

Metode dan analisis

 

Guna menggungkap hasil ang ingin di temukan penelitian ini menggunakan pendekatan deskritif kualitif, yaitu mendekripsikan dengan rinci dan mendalam mengenai gambaran kondisi yang sbenernya terjadi di lapangan,.

Teknik sampling yang di pakai di sebut purposive sampling, sutopo menegasskan bawasannya purposive sampling lebi tepat di gunakan utuk peneliti kuliataif karena mampu menangkap kelengkapan

Peneliti ini dalam pengumpulan data menggunakan triamhulasi sumner data , yaitu menggunakan ragam sumber data yang berbeda, sember data peneliti ini adlaah duokumen gambar foto dll. Data yang terkumpul kemudian di analisis intertraktif yang berupa komponen analisi,reduksi data,sajian data, dll. Komponen tersebut akan terlibat dalam prosis analisi

 

Hasil dan pembahasan

 

Mural dan perkembangannya

Mural merupakan sebuah lukisan yang sangat besar pada sebuah dinding , namun mural tidak sama denga karya seni Lukis, ada beberapa syarat khusus untuk membuat sebuah karya pada mural, kaitan nya pada mural adalah seperti arsitekrur/ bangunan baik dari desain, mapun usia serta perawatan dan juga dari sisis kenamana dakam pengamatan. Mural apat di produksi baik dala maupuan luar ruangan,

Sejarah mencatat bahwa mural sudah ada sejak jaman prasejarah.

Sejarah seni rupa juga mencatat , lukisan mural yang terenal adalah guenica ataupun Guernica y lumo karya pablo Picasso, yang di buat pada era perang sipil spanyol di tahun 1937. Mural ini di buat dalam rangka mempringati pada pengeboman terhadapt tantara jerman di sebuah desa kecil. Sementara di Indonesia sediri jga tercatat bahwa kerika perang untuk meraih kemerdekaan, banyak para pahlawan dan masyarakat menggunakan media mural sebagai penyampaian pesan penyemangat.

Di tuju dari perkembangaanya, mural tidak hanya sebagai sebuah krya seni yang hanya memilkir fungsi pemenuh khasrat estetis, melaikan juka memiliki fungsi sebagai pengampaikan pesan kritikk social, pranose politik,ideologi, bahkan hingga media promosi produk dari sebuah brand tertentu.

 

Unsur yang tidak berubah secara segnifikat dari karya seni mural meskipun seudah terjadiperkembangan teknologi adalah proses kreatif produkti mural, mural masih menggunakan cafra konversial. Menggambar manual di permukaan diding dengan menggunakan cat dan kuas. Di saat karyaseni rupa desain mulai menggunakan dan memanfaatkan perkembangan teknologi dalam kenberlangsungan exsitensinya di ranah seni rupa dan desain, para pembuat mural tetap mengunakan manual atau cara konvensiaonal.

Di tinjau dari media nya yang berupa permukaan, diding besar, memang belum ada teknologi yang mampu membantu para seniman mural yang prtoduksi karyanya. Justru dengan cra konvesional lebih dapat memunculkan sisi estetika mural yang lebih sepontan dan esprsif. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan dan hasil goresan cat yang di tampilan oleh para seniaman mural.

Para seniman mural di dunia kosisten menvisualkan atau menesejusi secara estetik dalam kaidah senih rupa dengan Teknik konvesional di dalam pencintaan karya seni mural dinding di tembok ataupun media besar lainnya.

 

Mural sebgai salah katu media senirupa tidak terpengaruh akan perkembangan tenologi. Hal ini terkait dengan syarta khsusu mural yang membutuhkan dinding berukuran besar sebgai medianya. Belum ada tenlogi yang mampu di gunakan untk membantu seniman daklam produksi mural.meskipun demikian , mural dengan cara konvesional tetap eksis dan semakin menjamur kebradaannya daklam tujuannya dan fungsinya yang memilki sifat yang berbeda-beda, baik untuk menyampaikan pesan kritik social, partonase polotik, ideologi maupaun pesan yang memiliki nilai ekonomi.

 

Young Surakarta sebagai salah satu seniman mural dalam proses kerja kereatifan nyas elalu melibatkan masyaraakt kampung di mana karya seni mural nya terampil,strategi ini di gunakan sebgai seasat untuk negaisasi kepada masyaakaty kampung sebgai pemiik tembok, selain itu,young Surakarta menyadati bahwa masyarakat dapat memudahkan dalam melakukan ekploarrsi konsep pesan visuanya.

Sebagai sebuah media penyampaikan, keritikan social, mural, di nilai dapat secara langsung menyentuhkan hatui dan pemikiran masyarakat,. Seperti pada karya seni  young Surakarta yang mengrkitik perkembangan teknologi yang berada di tengah tengah mkehidupan manusia, karya terssebut di harapkan dapat menjawab pertanyaan “siapa yang mengendalikan : manusia atau tenologi?” hingga seni mural da[pat menggugah dan menyadarkan manusia akan dampak buruk tenalogi. Dalam kontek ini seni mural, seni yag merupakan seni yang dapat menjadi media kritis dan reflektif terhadapat perkembangan tenologi tersebut

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kajian Channel Vindes

ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDER PIERCE TENTANG TAKTIK KEHIDUYPAN MANUSIA DUA KARYA KONTEMPORER PUTU SUTAWUIJAYA

UTS Kajian Seni rupa dan Desain